Salah satu syarat untuk kuliah atau bekerja di luar
negeri pasti membutuhkan sertifikat Bahasa
Inggris, yaitu IELTS atau TOEFL. Namun, masih
banyak yang bingung apa perbedaannya dengan
TOEFL? Apakah kamu bisa memilih salah satu
saja? Tentunya tidak bisa, karena ini tergantung
dari negara yang ingin kamu tuju.
Umumnya, IELTS diterima oleh institusi di negara
Australia, Inggris dan Selandia Baru. Bahkan
sekarang IELTS sudah menjadi standar di seluruh
dunia khususnya Eropa dan USA. Sebenarnya, apa
itu IELTS? Lalu, bagaimana bentuk tes IELTS?
Berapa skor minimal IELTS? Yuk, cari tahu di
bawah ini!
Apa ITU IELTS?
IELTS merupakan sebuah tes kemampuan Bahasa
Inggris is yang diselenggarakan bersama oleh
Universitas Cambridge dan British Council.
Walaupun IELTS merupakan salah satu persyaratan untuk Eropa atau Inggris, Bahasan Iggris dalam tes
nya tetap menggunakan Bahasa Inggris
Internasional.
Skor ujian IELTS bekisar antara 0-9 dan untuk
mendapatkan nilai yang baik kamu harus
memperoleh skor minimal 5.5-7. Tapi, standar skor
ini ternyata berbeda-beda tergantung kebijakan
dari tiap universitas.
Biasanya untuk program S1 dibutuhkan skor
minimal 5.5-6.5. Sedangkan untuk program S2
membutuhkan minimal skot 6-7.5.
Materi dalam Ujian IELTS
Ujian IELTS dibagi menjadi beberapa bagian. Di
antaranya adalah:
- Reading: 60 menit
- Listening: 30 menit
- Speaking: 14-15 menit (3 bagian)
- Writing: Masing-masing 1 jam
Dalam ujian IELTS tidak ada bagian yang akan
menilai grammar dari peserta ujian lho!
Jadi, kamu bisa sedikit lega jika kamu merasa
pengetahuan grammar mu kurang baik.
Sudah ada bayangan bagaimana bentuk ujian
IELTS yang akan kamu hadapi? Jika belum, inilah
gambaran ujian yang akan kamu hadapi:
- Dalam ujian IELTS, Kamu akan berbicara tatap muka dengan juri di bagian speaking.
- IELTS menerima pelafalan Amerika dan Persemakmuran.
- IELTS tidak hanya berisi soal pilihan ganda, tetapi juga banyak bentuk soal lainnya untuk menguji ketangkasan dalam berpikir.
- Kamu dapat menjawab sambil mendengarkan soal di bagian listening.
- Ada jeda waktu di antara bagian speaking dan bagian lainnya. Kamu bisa bersiap-siap dan mengistirahatkan pikiranmu sejenak
- Durasi ujian IELTS adalah 2 jam 45 menit.
Perbedaan IELTS dan TOEFL
Mungkin masih banyak di antara kita yang hanya
familiar dengan TOEFL dibandingkan IELTS.
Sebenarnya, apa sih perbedaan IELTS dan TOEFL?
- TOEFL memiliki 2 tipe ujian, yaitu online dan versi tradisional. Untuk ujian versi online disebut sebagai TOEFL iBT (internet-based test) dan TOEFL pBT (paper-based test). Sedangkan ujian IELTS, peserta diharuskan datang bahkan langsung bertatap muka di bagian speaking.
- Pada ujian TOEFL secara online, peserta akan berbicara di depan komputer yang akan merekam jawaban lisan dan nantinya juri akan menilainya.
- Untuk ujian TOEFL pBT sebenarnya tidak berbeda jauh dengan ujian IELTS. Namun, pada ujian TEOFL iBT kamu dituntut untuk mengetik dengan cepat dan tepat dalam menjawab bagian writing.
- Jika pada ujian IELTS kamu bisa menjawab sambil mendengarkan, dalam ujian TOEFL kamu hanya boleh menjawab setelah soal listening selesai dibacakan. Hal ini membuatmu harus berkonsentrasi lebih dalam untuk mengingat kembali apa yang sudah dibacakan.
- Durasi ujian TOEFL lebih lama dibandingkan dengan ujian IELTS. Ujian TOEFL membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam, sedangkan ujian IELTS hanya membutuhkan waktu 2 jam 45 menit.
Tips dan Persiapan Ujian IELTS
Ada beberapa trik untuk mempersiapkan diri dalam
ujian IELTS, apa saja itu?
Latihan soal-soal IELTS
Jika kamu pergi ke toko buku, pastinya banyak
sekali buku-buku latihan yang isinya seputar soal
ujian IELTS. Nah, cara ini bisa kamu jadikan
sebagai bahan persiapan ujian, lho! Soal-soal yang
diberikan bisa memberikanmu gambaran besar
bagaimana ujian akan berlangsung nantinya.
Cara ini bisa sedikit membantu kamu
menghilangkan rasa grogi, setidaknya saat
menghadapi ujiannya langsung kamu sudah
merasa familiar dengan bentuk soalnya.
Tingkatkan kemampuan menulis dan perluas vocabulary
Salah satu bentuk ujian IELTS adalah writing.
Walaupun grammar mu tidak akan dinilai, namun
tetap saja kamu harus meningkatkan kemampuan
dalam menulis. Tak hanya vocabulary atau
grammar menulis dalam Bahasa Inggris kamu
juga perlu memperhatikan tone and fluency-nya.
Buatlah tulisan yang nyaman dibaca dan tidak terbata-bata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar